Translate

Selasa, 19 Februari 2013

Laporan Praktikum Pedesaan Usaha Tani Bumi Aji



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................... v
BAB I      PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang................................................................................... 1
1.2     Tujuan ................................................................................................ 1
1.3     Manfaat.............................................................................................. 2
BAB II    TINJUAN PUSTAKA
                 2.1  Pengertian Usahatani ......................................................................... 3
                 2.2  Pengertian Biaya Produksi ................................................................ 3
                 2.3  Pengertian Penerimaan & Pendapatan .............................................. 6
BAB III   HASIL & PEMBAHASAN
                 3.1  Hasil Wawancara Responden ............................................................ 8
                 3.2  Pembahasan Hasil Wawancara & Analisis Data ............................... 12
BAB IV   PENUTUP
                 3.1  Kesimpulan ........................................................................................ 17
                 3.2 Saran .................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
LAMPIRAN ............................................................................................................. 19  





BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.Awalnya pertanian dilakukan hanya semata untuk dapat bertahan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat menanam apa saja yang diperlukan, awalnya adalah umbi-umbian. Masyarakat berfikir sederhana bagaimana mempersiapkan lahan, alat-alat, hewan dan sebagainya.Namun saat ini dunia pertanian memberikan peluang besar bagi orang-orang yang bergerak dalam bidang agribisnis. Sebagai mahasiswa yang bergerak di bidang agribisnis dalam pertanian pengamatan atau survei langsung dengan mengunjungi rumah kelompok tani atau keluarga tani perlu dilakukan untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang bagaimana berusahatani sehingga mampu penjadi petani yang sukses di bidangnya serta mengetahui kendala-kendala apa saja yang menghambat berlangsungnya uasaha tani tersebut.
Untuk memenuhi hal tersebut telah diadakan fieldtrip usahatani yang tempatnya terletak diDesa Beru, Kabupaten Batu.Dengan diadakannya fieldtrip ini diharapkan mahasiswa mampu mengamati dan memperoleh pengalaman dari kelompok atau keluarga tani yang telah sukses dalam menjalankan usahataninya.

1.2    Tujuan
Secara umum tujuan laporan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dalam menganalisis usahatani dan melakukan pengamatan langsung baik dalam hal budidaya maupun analisis pertaniannya. Secara khusus tujuan makalah ini adalah:
a.    Agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis berupa pengetahuan kegiatan agribisnis di lingkungan kelompok tani.
b.    Agar mahasiswa mampu membandingkan pengetahuan teknis yang diperoleh di bangku kuliah dan aplikasi di lapangan.
c.    Agar mahasiswa mengenal lebih dekat hambatan yang dihadapi oleh petani apel dalam proses pengembangan agribisnis serta apa yang dilakukan untuk mengatasinya, solusinya.
            

Gambar 2.2 Kurva AVC, AFC, AC, dan MC
2.3  Pengertian Penerimaan dan Pendapatan 
        Penerimaan adalah semua yang diterima pengusaha dalam kaitannya dengan jumlah yang dilakukannya. Penerimaan biasanya diperoleh dari jumlah produksi dikalikan harga produk dipasarkan. Makin besar jumlah produksi maka makin besar pula penerimaan yang akan didapatkan. Menurut Soekarwati (1993), penerimaan merupakan perkalian antara yang dihasilkan dengan harga jual, dapat dirumuskan sebagai berikut
TR = P X Q



Keterangan :
TR  : Total Revenue
P     : Harga Produk
Q    : Jumlah Produksi
            Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan terus berkembang dengan baik karena pada
3.1.3  Pendapatan Usahatani
Pendapatan dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu Pendapatan dari Bidang Pertanian, dan Pendapatan dari Bidang Non Pertanian.
No.
Komoditi
Jumlah
Nilai Satuan(Rp)
Dijual (Rp)
Dikonsu-msi (Rp)
Katerangan
1.
Apel (6 bulan)
87.000 kg
6.000
522.000.000
600.000
Buah yang tidak layak jual dikonsumsi sendiri
2
Home industry
(keripik apel)
600kg
70.000
42.000.000
-
Bahan baku diperoleh dari kebun milik sendiri
            Tabel 3.4 Penerimaan Usahatani dan Non Usahatani Pak Lasmidi
Dari data diatas, juga dapat dianalisis keuntungan yang pak Lasmidi peroleh pada satu kali masa tanam.
a.         Pendapatan Usahatani Apel
Total Revenue (TR)    = P x Q
                                    = 6.000 x 87.000
                                    = Rp. 522.000.000 – Rp. 600.000 (dikonsumsi)
                                    = Rp. 521.400.000,-/ 6 bulan
Total Cost (TC)          =Rp. 72.434.900/ 6 bulan
Pendapatan (Ï€)           = TR – TC
                                    =Rp. 521.400.000– Rp. 72.434.900
                                    = Rp 448.965.100/ 6 bulan
Jadi pendapatan pak Lasmidipada usahatani apel selama satu kali masa tanam (6 bulan), yaitu sebesar Rp. 448.965.100,-
b.      Pendapatan Perdagangan Keripik Apel “UD. PUTRA FAJAR”
Total Revenue (TR)    =P x Q
                                    =Rp. 70.000 x 600
                                           = Rp. 42.000.000

3.1.4  Analisis Usahatani
Usahatani yang dijalani Pak Lasmidi adalah Apel, dan home industry keripik apel. Adapun hasil analisis usahatani komoditas apel tersebut adalah:
         Analisis Usahatani Apel per satu musim tanam dan satu kali panen
Perincian
Satuan
Harga Satuan Rp
Nilai Rp
1
Modal Awal




70.000.000
2
Bibit
1.000
20.000/Bibit
20.000.000
3
Pupuk :
·         kandang
·         urea
·         ZK
·         ZA
·         SP-36
·         TSP
·         KCL
·         NPK
·         Lainnya

Untuk 1000 pohon
800 Kg
800 Kg
800 Kg
800 Kg
-
-
800 Kg
-
5.000/pohon
1.800/Kg
6.000/Kg
2.000/Kg
2.200/Kg
-
-
6.000/Kg
5.000.000
1.440.000
4.800.000
1.600.000
1.760.000
-
-
4.800.000
4
Pestisida :
Untuk 3 Ha
700.000/Ha
2.100.000
5
Peralatan:
-          Penyusutan :
a.       Semprot pestisida
b.      Gunting panen
c.       Cangkul
d.      Skop
e.       Lampu
f.       Pompa second
g.       Selang




1
2
1
1
42 x 29.000
1
1


250.000
36.000
67.000
85.000
1.218.000
250.000
80.000


25.000
7.200
6.700
8.500
304.500
25.000
8.000


6
Tenaga Kerja
-          Pengolahan tanah
-          Penanaman
-          Pemupukan
-          Pemeliharaan
-          Pemberantasan hpt
-          Panen

10 orang x 20 hari
10 orang x 15 hari
5 orang x 10 hari
3 orang/hari
2 orang/hari
40 orang x 2 hari

20.000/orang
20.000/orang
20.000/orang
20.000/orang
20.000/orang
50.000/orang

4.000.000
3.000.000
1.000.000
10.800.000
7.200.000
4.000.000
7
Biaya listrik & air
6 bulan
75.000
450.000


8
Biaya Ganti Oli Diesel
Untuk 1Tahun
200.000
100.000


Total




72.434.900

Tabel 3.4 Analisis Usahatani Tanaman Apel
Dari data diatas, dapat dianalisis R/C ratio dari usahatani apel pak Lasmidi untuk satu kali masa tanam.
·         Perhitungan R/C ratio untuk satu kali masa tanam
R/C ratio               : TR/TC
                              : P x Q / TVC+TFC
                              : 448.965.100/ 72.434.900
                              : 6,20
Dari hasil perhitungan R/C ratio diatas, dapat disimpulkan bahwa usahatani Pak Lasmidi menguntungkan, efisien dan layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan nilai indikator kelayakan usaha R/C ratio 6,20 ≥ 1.


3.2 Pembahasan Wawancara dan Analisis Data
Dari data diatas dapat dilakukan pembahasan mengenai karakteristik rumah tangga petani, kepemilikan usahatani, biaya usahatani, penerimaan, pendapatan, pemasaran, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam usahatani, kelembagaan.
3.2.1 Karakteristik Rumah Tangga
Dari hasil data di atas, Pak Lasmidi tergolong keluarga inti/kecil, karena hanya memiliki seorang istri dan dua orang anak perempuan. Dari luas rumah dan bahan bangunan rumah, beliau bukan termasuk petani miskin namun juga bukan petani kaya. Sepeda motor, dan beberapa alat elektronik yang beliau miliki adalah hasil kerja Pak Lasmidi. Sebagian besar pendapatannya digunakan untuk kebutuhan pangan, biaya sekolah, dan modal usahataninya.
Tingkat pendidikan terakhir beliau adalah SMA. Tingkat pendidikan akhir ini umumnya juga mempengaruhi pola berpikir dan cara penyerapan teknologi dalam kaitannya dengan cara metode bertani mereka. Petani yang tingkat pendidikannya kurang, terkadang kurang terbuka juga dalam pola bertaninya dan sulit untuk menerima cara-cara baru dalam mengembangkan produksi pertanian. Sedangkan petani yang cukup baik pendidikannya kadang lebih cenderung mudah berkembang dalam memajukan pertaniannya. Mereka dapat menerima apabila memang ada teknologi atau cara-cara baru yang lebih kondusif dan efisien serta dapat memiliki nilai ramah lingkungan dan tidak menutup diri atau bertindak kolot.
3.2.2 Kepemilikan Usahatani
Untuk fieldtrip kali ini, penulis hanya mengunjungi lahan apel dan tidak mengunjungi tempat jual kripik apel karena keterbatasan waktu. Pola tanam yang diterapkan Bapak Lasmidi sama dengan pola tanam yang dilakukan oleh hampir semua petani ada di desa Wonomulyo, yaitu tumpangsari. Secara teoritis petani tidak mengetahui secara langsung manfaat pola tanam seperti itu, tetapi dari segi pengalaman pola tanam seperti itu dapat mengurangi perkembangbiakkan hama tanaman, yakni dengan peningkatan vegetasi yang cocok bagi keberadaan musuh alami.
Dalam hal kepemilikan lahan, petani di Desa Bumiaji ini sebagian besar memiliki tanah sendiri, sehingga mereka cenderung mengolah tanah yang mereka miliki sebagai lahan pertanian. Namun, tidak sedikit juga petani-petani di sana yang tergolong sukses meskipun tanah yang mereka olah/garap adalah tanah hasil menyewa atau bukan milik sendiri.
3.2.3  Penerimaan, Pendapatan, dan Pemasaran
Pendapatan Pak Lasmidi diperoleh dari hasil usahatani Apeldan hasil perdagangan keripik apel.Tidak semua hasil usahataninya diperuntukkan untuk dijual, akan tetapi ada yang digunakan untuk bahan baku pembuatan keripik apel sebesar 3 ton dan ada juga yang dikonsumsi sendiri. Modal awal yang dikeluarkan Pak Lasmidi berkisar sekitar ± Rp 70.000.000,-. Dalam sekali masa tanam (pembelian bibit hanya satu kali), Usahatani Pak Lasmidi mampu menghasilkan 90 Ton Apel dengan harga jual Rp 6.000,-/kg, dengan penerimaan sebesar Rp. 521.400.000,- dan untuk biaya total yang telah dikeluarkan selama satu kali masa tanam (pembelian bibit/pohon apel dilakukan hanya satu kali) sebesar Rp. 61.474.900,- sehingga pendapatan bersih pak Lasmidi dari usahatani apel sebesar Rp. 459.925.100,-. Pendapatan ini masih belum ditambahkan dari keuntungan penjualan keripik nangka dari UD. Putra Fajar yang dimiliki oleh keluarga pak Lasmidi.
Untuk pemasaran produk ushatani baik Apel segar maupun produk turunanannya (keripik Apel), Pak Lasmidi memasarkan Apelnya ke Pasar-pasar Induk di Kota Batu, Kota Malang, dan sekitarnya. Selain produk apel segar yang dipasarkan, pak Lasmidi juga memasarkan produk keripik apelnya. Keripik apel tersebut dipasarkan ke pasar induk baik yang terdapat di daerah batu dan didareah malang serta ke galeri atau outlet makanan yang menjual jajanan khas atau oleh-oleh kota batu di daerah sekitarnya.
3.2.4 Analisis dan Kendala Usatani
Untuk hasil analisis usahatani, berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah, dapat disimpulkan bahwa total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani Apel Pak Lasmidi sebesar Rp. 61.474.900 dalam satu kali masa tanam (pembelian bibit apel hanya satu kali), yaitu dalam kurun waktu 6 bulan serta penerimaan yang didapatkan untuk satu kali masa panen sebesar Rp. 521.400.000. Pada usahatani apel milik pak Lasmidi dapat dikatakan sebagai usahtani yang layak dijalankan dan efisien serta menguntungkan, hal ini disebabkan oleh nilai R/C ratio yang didapatkan pada usahatani Pak Lasmidi sebesar 8,48. Dengan nilai tersebut usahatani apel yang dijalankan oleh pak Lasmidi bisa disimpulkan sebagai usahatani layak jalan, efisien dan menguntungkan. Hal ini sesuai dengan nilai indikator usaha layak dijalankan, efisien serta menguntungkan yaitu nilai R/C  ≥ 1.
Menurut Pak Lasmidi semua hasil usahatani yang didapatkan oleh beliau mampu menghasilkan keuntungan yang cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya terutama untuk mencukupi kebutuhan pangan dan biaya sekolah untuk kedua putrinya. Kendala yang dihadapi oleh Pak Lasmidi adalah kurangnya kemampuan menyusun dan merincikan biaya yang telah digunakan untuk kepentingan usahataninya, sehingga pendapatan dan pengeluaran biaya tidak diketahui secara terperinci. Selain itu kendala yang dihadapi Pak Lasmidi di Desa Beru adalah kurangnya pengetahuan pengendalian ham penyakit yang efektif dan ramah lingkungan. Berdasarkan cara bertanaman Pak Lasmidi, sebagian besar perawatan tanaman masih menggunakan bahan kimia, sehingga dalam jangka panjang hal ini dapat menurunkan produktivitas lahan pertanian, menimbulkan resurgensi dan resistensi hama dan penyakit, serta khususnya terhadap kemunduran kondisi lingkungan.
3.2.5  Kelembagaan
Menurut Suradisastra, (2008), kelembagaan pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta dipraktekkan terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan. Dalam kehidupan komunitas petani, posisi dan fungsi kelembagaan petani merupakan bagian pranata sosial yang memfasilitasi interaksi sosial atau social interplay dalam suatu komunitas. Kelembagaan pertani juga memiliki titik strategis (entry point) dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala
sumberdaya yang ada di pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani (kelompok tani).    
     Kelembagaan Usahatani  atau Kelompok Tani yang ada di Dusun Beru, Desa Bumiaji bernama Abimanyu I dan Abimanyu II. Selain itu ada juga HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) yang mengelola air untuk pertanian dan konsumsi warga dusun Beru. Bapak Lasmidi tidak menjadi anggota Gapoktan Abimanyu karena beliau merasa kurang tertarik untuk mengikuti organisasi tersebut dan menurutnya Gapoktan Abimanyu kurang begitu berkembang baik dalam pemberdayaan anggotanya maupun pemberian informasi baru mengenai Usahatani. Pak Lasmidi juga mengikuti HIPPA, untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pertaniannya.
     Menurut Dimyati (2007), permasalahan yang masih melekat pada sosok petani dan kelembagaan petani di Indonesia adalah:
1.    Masih minimnya wawasan dan pengetahuan petani terhadap masalah manajemen produksi maupun jaringan pemasaran.
2.    Belum terlibatnya secara utuh petani dalam kegiatan agribisnis. Aktivitas petani masih terfokus pada kegiatan produksi (on farm).
3.    Peran dan fungsi kelembagaan petani sebagai wadah organisasi petani belum berjalan secara optimal.
     Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu melakukan upaya pengembangan, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan petani (seperti: kelompok tani, lembaga tenaga kerja, kelembagaan penyedia input, kelembagaan output, kelembagaan penyuluh, dan kelembagaan permodalan) dan diharapkan dapat melindungi bargaining position petani. Tindakan perlindungan sebagai keberpihakan pada petani tersebut, baik sebagai produsen maupun penikmat hasil jerih payah usahatani mereka terutama diwujudkan melalui tingkat harga output yang layak dan menguntungkan petani. Dengan demikian, penguatan dan pemberdayaan kelembagaan tersebut juga untuk menghasilkan pencapaian kesinambungan dan keberlanjutan daya dukung SDA dan berbagai usaha untuk menopang dan menunjang aktivitas kehidupan pembangunan pertanian di pedesaan.



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv

DAFTAR TABEL..................................................................................................... v

BAB I      PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang................................................................................... 1
1.2     Tujuan ................................................................................................ 1
1.3     Manfaat.............................................................................................. 2
BAB II    TINJUAN PUSTAKA
                 2.1  Pengertian Usahatani ......................................................................... 3
                 2.2  Pengertian Biaya Produksi ................................................................ 3
                 2.3  Pengertian Penerimaan & Pendapatan .............................................. 6
BAB III   HASIL & PEMBAHASAN
                 3.1  Hasil Wawancara Responden ............................................................ 8
                 3.2  Pembahasan Hasil Wawancara & Analisis Data ............................... 12
BAB IV   PENUTUP
                 3.1  Kesimpulan ........................................................................................ 17
                 3.2 Saran .................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18
LAMPIRAN ............................................................................................................. 19  


2 komentar: